Salah satu hal menarik dari negara Jepang adalah keberadaan toilet di kuil Jepang yang ternyata memiliki fungsi tak hanya sebagai toilet namun juga sebagai tempat yang digunakan wanita yang ingin bercerai.
Ada salah satu tradisi bagi wanita di Jepang yang cukup unik saat menggunakan toilet yaitu menjadikan toilet di kuil sebagai tempat bercerai alih-alih lembaga peradilan atau tempat lainnya.
Salah satu kuil di Jepang yang terkenal sebagai tempat pengungsian para wanita Jepang yang tak puas dengan pernikahan yang mereka jalani adalah Kuil Mantokuji yang terletak di Prefektur Guna.
Pexels
Seperti sudah menjadi tradisi, para wanita yang tak bahagia dalam pernikahan mereka dan ingin bercerai dengan suaminya akan datang ke toilet yang ada di kuil ini.
Sebelum memutuskan bercerai, mereka akan terlebih dahulu menuliskan keluh kesah dan pengalaman buruk mereka selama menjalani biduk rumah tangga.
Tak heran, kuil ini dijuluki kuil perceraian karena tradisi unik yang dilakukan wanita Jepang ini telah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Arti Warna Toilet Kuil di Jepang
Pexels
Para wanita ini akan menulis melalui secarik kertas alasan mengapa mereka ingin bercerai. Setelah itu mereka akan memilih dua jenis toilet yang berbeda. Toilet tersebut memiliki memiliki warna hitam dan putih. Toilet putih dipercaya dapat mengabulkan doa.
Nah, bila seorang wanita memutuskan ingin bercerai dari suaminya, maka ia harus memasukkan kertas tersebut ke dalam toilet putih. Kertas yang dimasukkan dalam kuil putih ini memiliki arti bahwa sang wanita telah sepakat memutuskan hubungan dan siap memulai kembali dengan yang baru.
pexels
Sementara bila wanita tersebut ingin membuang nasib buruk dalam rumah tangga yang dijalani sebelumnya, serta ingin membuat hubungannya kembali dekat dengan sang suami, maka kertas itu harus dimasukkan ke dalam toilet berwarna hitam yang berarti mengeratkan hubungan.
Tradisi perceraian di Jepang yang menggunakan toilet ini, hadir dari sebuah konsep spiritualitas di Jepang yang dipercayai masyarakatnya.
Kepercayaan ini yang menyatakan bahwa Tuhan hadir dalam segala hal. Salah satunya dalam bentuk toilet. Hal ini disebut dengan ‘Kawaya No Kami’ atau yang berarti dewa yang memberikan kesehatan dan kesuburan pada manusia.
Artikel Terkait: 7 Budaya Kencan di Jepang, Adakah Kemiripan dengan Indonesia?
Dijadikan Tempat Berdoa dan Memohon Kesembuhan
Kini, toilet di kuil Jepang tersebut tidak hanya digunakan sebagai tempat bercerai saja, namun juga digunakan untuk meminta kesembuhan penyakit serta berbagai permasalahan lainnya.
pexels
Hal ini karena Dewa toilet di kuil Jepang ini kerap dikaitkan dengan kesehatan, kesejahteraan, dan kesuburan (sebab adanya hubungan antara kotoran manusia dan pertanian).
Cara pemujaan Dewa toilet pun dilakukan dalam berbagai cara, termasuk dengan membuat berbagai persembahan. Tak hanya itu, masyarakat yang percaya juga memohon serta menenangkan diri melalui doa, bermeditasi, dan melakukan beragam ritual lainnya di dalam toilet tersebut.
Bahkan keyakinan serupa telah banyak ditemui dalam berbagai budaya mulai, dari budaya kuno hingga modern, berasal dari Jepang hingga Romawi kuno.
Baca Juga:
Tips Cantik ala Jepang, 9 Metode Perawatan Kecantikan yang Bisa Ditiru
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.